TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KETAPANG - Demi kepentingan mahasiswa, Asisten 1, Setda Ketapang, Gurdani Ahmad berpendapat sebaiknya diabaikan permasalahan surat menyurat tanah. Pasalnya, yang paling mendesak sekarang adalah kebutuhan bangunan yang siap digunakan untuk tempat tinggal dan belajar.
"Saya juga sudah dapat kabar, kalau asrama putri tiang penyangganya saja hampir roboh, jadi untuk sementara kita abaikan masalah tanah, yang penting kita perbaiki dulu," terangnya, dalam audiensi mahasiwa ke DPRD Ketapang, Senin (26/8/2013).
Kepala Hubungan Daerah Ketapang di Pontianakk, Yusmansyah mengungkapkan legalitas kepemilikan tanah telah sempat mereka cek ke BPN. "Ternyata di BPN juga bingung, karena tertera atas nama Muhammadiyah, setahu kami sejarahnya tanah tersebut adalah Yayasan Pembangunan Islam,"katanya.
Sambil menunggu identitas tanah yang jelas, kata Yusmansyah, idealnya saat ini mulai dipikirkan lagi adalah untuk mencari lokasi tanah yang baru. Untuk dibangun gedung dengan kepentingan sebagai mess Pemda dan asrama mahasiswa.
"Saya juga menawarkan antara Pemda dan Mahasiswa juga kita saling bekerjasama untuk memperbaiki asrama baik putra maupun putri," tukasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar